Laporkan Penyalahgunaan

Widget HTML #1

Widget HTML (label produk)

Widget HTML (label jasa)

Widget HTML #3

Bersedekah Yuk, Banyak Keuntungan yang Bisa Didapat

Posting Komentar

 

Bersedekah Yuk, Banyak Keuntungan yang Bisa Didapat

“Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah.” (HR. Imam Baihaqi)

Musibah itu sesuatu yang terjadi karena takdir Allah. Ketika seseorang ditakdirkan oleh Allah terinfeksi virus corona, maka bisa jadi dia akan terhidar karena sedekah yang telah ia lakukan. Sedekah membuat seseorang mulia di mata Allah, yang dibalas dengan salah satunya akan dihindarkan dari musibah. Dalam masa pandemi corona seperti sekarang ini, dengan tetap waspada, ikuti anjuran pemerintah untuk berdiam diri di rumah saja dan bersedekah. Insyaallah terhindar dari musibah corona.

Masalahnya, sulit sekali bersedekah di masa perekonomian seperti sekarang. Jangankan untuk bersedekah, untuk diri sendiri saja terasa kurang. Merelakan tangan dibawah seakan menjadi solusi. Tetapi, di sisi lain ada orang yang mengambil kesempatan ini untuk menjadi manusia yang dimuliakan Allah. Memilih bersedekah untuk menolak musibah corona ini.

Mereka bukan dari kalangan orang kaya saja, orang kurang beruntungpun berperan. Ini bukan berbicara soal kaya atau miskin, tetapi tentang niat dan kesungguhan suatu tindakan.

Belajar dari putri Abu Bakar as-Shiddiq yang bernama Asma, ia selalu bersedekah meskipun kondisi kehidupanya pas-pasan. Konon ia tidak pernah menyimpan hartanya sampai besok pagi.

Mau mengambil bagian pada barisan tangan yang berada di atas, empat hal ini bisa dilakukan:

Bersedekah dengan Harta

Bersyukur sekali, di masa pandemi ini dilimpahkan rejeki yang melimpah. Segera ambil bagian. Banyak yang membutuhkan. Berbagi sebanyak mungkin. Bantu tim medis mempunyai APD. Berbagi masker bagi yang membutuhkan. Berbagi sembako bagi kaum yang sangat terpengaruh pandemi ini. Misalnya OJOl, tukang becak, tukang bangunan, pedagang kecil. Jangan lupa guru honorer swasta, guru ngaji yang tanpa mereka minta sebenarnya mereka membutuhkan. Libur sekolah karena pandemi membuat mereka tidak menerima pembayaran SPP.

Tenaga

Lakukan perbuatan baik, prilaku positif. Misalnya memakai masker, mematuhi himbauan pemerintah. Meneruskan himbauan untuk berdiam diri di rumah saja kepada orang orang sekitar. Berfikir positif. Menulis konten positif tentang ibrah dibalik musibah corona ini. Masih banyak lagi perbuatan baik yang bisa dilakukan dan itu bernilai sedekah.

Senyuman

Senyum tulus adalah sedekah yang paling murah. Meskipun, di rumah saja, masih bisa berbagi senyuman. Dimana kehidupan tidak bisa lepas dari ponsel, lewat benda persegi ini pemberian senyuman dapat menguatkan satu dengan yang lainnya. Berbagi rasa syukur. Meskipun ditengah pandemi ada nilai positif yang hadir ditengah masyarakat yaitu dapat menghabiskan waktu bersama keluarga. Berbagilah catatan-catatan positif yang memberi pengaruh positif kepada orang lain. Sehingga orang berfikir positif dan bahagia.

Shalat Dhuha

Berada di rumah saja membuat punya waktu untuk beribadah. Salah satunya adalah shalat Dhuha. Shalat yang biasanya susah sekali untuk terlaksana sebab berada di jalan atau tempat kerja.

“Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat Dhuha dua rakaat.” (HR Muslim)

Itulah empat hal yang bisa membuat mulia dimata Allah dengan bersedekah. Lalu, dibalas dengan perlindungan sehingga jauh dari musibah corona

Banyak Penyalahgunaan amanah di tengah pandemi membuat ragu bersedekah, benarkah?

Siang itu, ada seorang laki-laki yang mengaku dari panti jompo dari Bandar Lampung meminta sumbangan. Ia sodorkan kertas yang berisi nama-nama pemberi sumbangan. Aku menghernyitkan dahi. Ada nama tetangga. Ia menyumbang seratus ribu rupiah. Jumlah yang banyak ditengah masa yang sulit seperti sekarang. Aku menggaruk kepala, bagaimana bisa seseorang yang setiap hari hanya makan dengan nasi dengan cabe dicampur terasi, begitu antusiasnya untuk berbagi ditengah pandemi.

            “Sudah lapor pak RT,” tanyaku.

            “Belum!” Jawabnya dan disusul permintaan untuk memberi seikhlasnya saja.

Akhirnya, aku tidak memberikan karena memang dari RT dilarang memberikan sumbangan yang tidak jelas. Aku kasihan dengan tetangga yang terlanjur memberi sumbangan. Ketika kutanya. Ia hanya menjawab, “Tidak apa apa, yang penting ikhlas. Nilainya di mata Allah sama.” Sayang sekali jika disumbangkan ke tempat yang amanah, tentu lebih baik lagi.

Ide dan Cerita
Tempat sharing ide agar menjadi cerita untuk anak cucu. Untuk kerja sama bisa contact momblogger45@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar