Laporkan Penyalahgunaan

Widget HTML #1

Widget HTML (label produk)

Widget HTML (label jasa)

Widget HTML #3

Muhammad Ahsanul Husna, Menyemai Masa Depan Melalui Pendidikan Gratis

Posting Komentar

 

Muhammad Ahsanul Husna, Menyemai Masa Depan Melalui Pendidikan Gratis

Muhammad Ahsanul Husna adalah seorang Doktor Pasca Sarjana UIN Walisongo Semarang. Kiprahnya dalam menggagas pendidikan gratis SD Darussalam Semarang Barat bagi keluarga miskin patut diajungkan jempol dan ditiru oleh anak muda bangsa agar masyarakat bisa menikmati pendidikan tanpa terkecuali.

Mengutip pernyataan bung Karno, “seribu orangtua bisa bermimpi, namun satu orang pemuda bisa mengubah dunia.” Itulah yang dibuktikan oleh pemuda yang akrab dipanggil Ahsan tersebut. Semangat Ahsan dalam berbuat untuk umat atau masyarakat akhirnya merubah anak-anak yang tidak sekolah bisa menikmati pendidikan gratis.

Tindakan itu membuat dia berhasil meraih penghargaan SATU Indonesia Awards (SIA) Kategori Pendidikan Tingkat Provinsi pada tahun 2021. Bagaimana perjalanannya merintis sekolah gratis, baca selengkapnya yuk! Semoga mengisnpirasi kita generasi muda.

Awal Merintis Sekolah Gratis

Bisakah anak-anak baik tanpa sekolah? Bisakah anak-anak menjadi tidak nakal tanpa dididik? Mungkinkan karakter sholeh sholehah Negeri ini akan ujug-ujug tumbuh dengan sendirinya tanpa pendidikan?

Jawabannya tentu tidak, setiap anak butuh pendidikan baik lembaga formal atau non formal. Sayangnya akses pendidikan tidak dapat menjangkau semua lapisan.  Misalnya anak-anak di Desa Kembangarum, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, yang kebanyakan orang tua mereka adalah buruh dan banyak yang menganggur karena sepi kerjaan atau terkena PHK.

Itulah awal mula Ahsan merintis sekolah Islam gratis. Menurutnya, banyak lembaga sekolah Islam sayangnya dengan biaya yang sangat mahal, sehingga jelas tidak terjangkau untuk masyarakat miskin desa Kembangarum.

Maka hadirlah SD Darussalam pada tahun 2006. Dengan cara patungan Ahsan dan saudara-saudaranya membentuk yayasan yang bernama Darussalam. Meskipun gratis ia bertekad untuk hadirkan kualitas yang unggul. Benar saja awalnya jumlah siswa hanya tujuh orang. Sekarang berjumlah 316 anak, dengan siswa laki-laki 163, siswa perempuan sebanyak 153. Jumlah rombel (rombongan belajar) 12 buah.

Ahsan membuktikan bahwa sekolah gratis pun sangat bisa menciptakan lulusan yang berkualitas. Akreditasi B menunjukan sekolah yang berada di desa ini mampu bersaing dengan sekolah lain. Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum K13 dan memperbanyak pelajaran pendidikan Agama Islam. Dengan pendidikan dan semangat hari ini InsyaAllah kelak anak anak menjadi generasi muda yang bangkit dari lingkaran kemiskinan serta berakhlak baik, berguna bagi bangsa dan negara.

Hambatan Membuat Ahsan Lebih Bersemangat

Muhammad Ahsanul Husna

Hidup tidak seru jika tidak ada hambatan dalam berjuang. Terasa berjuang lah ketika banyak hambatan. Seperti cambuk yang membuat kita bisa berbuat diluar perkiraan orang lain.

Begitu juga yang dilakukan pria kelahiran 27 Juni 1986 di Semarang tersebut. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat tentu tidak mudah. Kesanksian tentang sekolah gratis yang tidak berbobot melecut dirinya untuk membuat SD Darussalam unggul dan sejajar dengan sekolah Islam lainnya.

Sejak berdirinya, SD Darussalam juga mengalami masalah finansial, tidak hanya mengandalkan dari modal patungan keluarga, ia pun berusaha keras dengan pinjaman perbankan. Semangat,  tekad dan niat yang baik akhirnya menghantarkan SD Darussalam bisa seperti sekarang. Dilengkapi dengan ruang kelas, perpustakaan, laboratorium sederhana, dan lapangan serta sarana lainnya. Ahsan juga berhasil mendatangkan guru-guru yang amanah dan mengajar secara profesional. Sekarang jumlah guru sebanyak 19 guru.

Akses Pendidikan untuk Masa Depan Indonesia

Sekolah gratis SD Darussalam menjadi kebanggaan desa Kembangarum. Alhamdulillah anak-anak sudah memiliki akses pendidikan di tengah keterbatasan ekonomi. Mereka mulai belajar Agama Islam sejak dini dan mulai berani bermimpi tentang masa depan mereka.

Ahsan tidak hanya membantu anak-anak desa mendapatkan akses pendidikan, tetapi juga mendidik anak-anak agar bisa beribadah dengan baik, menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim.

Harapannya kedepan, ia bisa membuat boarding school serta merangkul masyarakat agar menjadi teladan bagi anak anak mereka dalam hal melakukan kewajiban sebagai umat Islam. Sebab orang tua dan sekolah harus bersinergi untuk memberikan teladan yang baik.

Penutup

Nah, itulah sedikit cerita inspirasif dari Muhammad Ahsanul Husna. Seorang penggerak perubahan di desanya. Menyemai masa depan melalui pendidikan gratis. Dengan sekolah yang ia dirikan, anak-anak jadi memiliki peluang yang lebih baik untuk meraih impian serta mengangkat derajat hidup keluarga menjadi lebih baik kedepannya.

Kisah ini mengingatkan kita semua untuk berbuat lebih banyak dalam membantu orang lain. Dengan membuka akses pendidikan kita sedang mengumpulkan pahala yang terus mengalir dan menciptakan masa depan yang lebih cerah dan berdaya untuk Indonesia.

Barang siapa menuju kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya". (HR. Muslim No. 1893).

Sumber Gambar:  https://www.inilahkoran.id/

Ide dan Cerita
Tempat sharing ide agar menjadi cerita untuk anak cucu. Untuk kerja sama bisa contact momblogger45@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar